The Pevensie Children
Chronicles of Narnia.
Narnia.
Sebuah negeri ajaib dimana alamnya terhampar sangat luas, dipenuhi dengan binatang-binatang ajaib yang dapat berbicara sebagaimana manusia.
Terdapat ratu penyihir jahat yang telah menciptakan musim salju selama 100 tahun, dikawal dengan berbagai binatang yang bengis.
Negara dimana laut dan hutannya sangat menawan dimana terdapat putri duyung, manusia setengah kuda, manusia setengah kambing, berang-berang, burung rajawali bertubuh singa, dsb.
Narnia.
Sebuah istana yang sangat megah dimana 4 bersaudara Pevensie memerintah dengan adil dan Narnia dalam kemakmuran.
Narnia.
Sebuah negara dongeng dimana begitu banyak petualangan bisa dialami. Perang antara kebaikan melawan kejahatan.
Sebuah dongeng mimpi, yang menjadi fantasi dan imajinasi begitu banyak anak.
Negara indah
Petualangan tanpa batas.
Pintu masuk ajaib dari sebuah lemari pakaian.
Petualangan mendebarkan. Bertaruh nyawa dalam hitungan waktu yang sangat berbeda.
Narnia.
Sebuah dunia fantasi tanpa batas. Semua anak memimpikan menjadi raja dan ratu yang memerintah dengan baik.
Siapakah raja dan ratu tersebut?
Merekalah – anak-anak keluarga Pevensie
Peter Pevensie
Sulung dari 4 bersaudara. Sesuai ramalan yang diketahui penduduk Narnia, Peter menjadi seorang Maha Raja yang adil dan memang memiliki bakat memimpin dengan baik.
Dalam film digambarkan dengan baik bagaimana karakter Peter sebagai anak sulung yang memiliki tanggungjawab menjaga ke-3 adiknya. Ia sangat protektif terhadap ke-3 nya. Peter memberi perlakuan yang berbeda terhadap Edmund, adik laki-lakinya.
Tampaknya secara psikologis Peter melampiaskan semua kekesalannya kepada Edmund, satu-satunya adik laki-lakinya. Peter mengharapkan Edmund selalu menuruti semua perintahnya, sehingga ada saatnya ia bersikap agak kasar. Yang tidak disadari oleh Peter, perlakuan kerasnya menumbuhkan rasa benci dari hati Edmund kepada adiknya.
Terhadap Susan, Peter bersikap seimbang karena usia ke 2 nya hanya terpisah satu tahun. Susan sendiri sangatlah mandiri dan memang pantas menjadi teman sebaya Peter. Tidak selamanya Peter menang berdebat dengan Susan, karena Susan sangatlah cerdas. Dan Susan memang selalu ingin menunjukkan kecerdasannya dalam setiap kesempatan.
Terhadap si bungsu Lucy, Peter sangatlah menyayangi dan bersikap melindungi. Hal in sangatlah wajar mengingat Lucy Pevensie memang anak paling kecil dan dia sangat lucu.
Susan Pevensie
Anak no 2 dari keluarga Pevensie. Ia sangat cantik dan sangat cerdas. Susan selalu bersikap rasional dalam setiap situasi. Ia termasuk tipe wanita yang mendahulukan logika, yang ada kalanya justru merugikan. Seperti halnya saat tiba di Narnia pertama kali di Narnia. Susan merasa ia dan saudara-saudaranya tidaklah patut menerima ajakan makan malam dari seekor berang-berang. Alasannya adalah berang-berang adalah binatang yang seharusnya tidaklah dapat berbicara.
Pada dasarnya Susan tidak terlalu suka berpetualang. Ia benar-benar anak penurut pada Orang Tua dan Guru. Karena itulah dalam petualangan di Narnia ia terlihat lebih sebagai penghalang. Sekalipun demikian, hal tersebut lebih disebabkan kecintaan Susan terhadap saudara-saudara kandungnya.
Dari segi karakter, Peter lebih fleksibel dibandingkan dengan Susan. Peter bersedia minta maaf kepada Lucy ketika mereka mendapati bahwa ternyata negara Narnia memang benar-benar ada. Susan akhirnya turut berpetualang karena sebagai adik ia menyadari bahwa di dunia ajaib ia tidak punya pilihan selain menuruti perintah kakaknya.
Edmund Pevensie
Anak no 3 dari keluarga Pevensie. Sebenarnya Edmund adalah anak yang baik dan selalu membela kebenaran. Perlakuan Peter yang keras membuat Edmund terjebak menjadi pengkhianat dalam petualangan awal mereka di Narnia. Sakit hati dan dendam membuat Edmund mencari jalan untuk membalas Peter. Ia tidak dapat berpikir dengan jernih ketika mengkhianati saudara-saudaranya. Disamping perlakuan Peter, posisi Edmund sebagai anak no 3 dari 4 bersaudara membuatnya tidak nyaman. Ia harus bersaing dengan Peter yang jauh lebih berkuasa dan berwibawa. Edmund sulit bersaing dengan Susan karena kakaknya termasuk wanita yang cerdas. Sebenarnya Edmund juga bersaing ingin mendapat kasih sayang seperti yang diterima Lucy. Pada akhirnya Edmund sadar dan bersama saudara-saudaranya ia bertempur demi Narnia.
Lucy Pevensie
Bungsu dalam keluarga Pevensie. Karena masih kecil, Lucy memiliki sifat ingin tahu yang sangat besar atas segala hal. Ditambah karakter Lucy yang memang senang berpetualang. Dibandingkan dengan Susan, Lucy suka mencari hal-hal baru dan tidak takut menghadapi bahaya.
Jangan lupa, melalui Lucylah kisah Chronicles of Narnia dimulai. Ia yang menemukan lemari pakaian besar sehingga ia dan saudara-saudaranya berpetualang di negeri ajaib.
Kenapa Chronicles of Narnia menarik untuk dilihat semua orang?
Penulis mengakui bahwa ada unsir subkektifitas dalam memberikan opini pada blog ini.
Masa kecil penulis sangatlah penuh dengan buku-buku komik fantasi (Superman, Batman, Godam, Gundala dsb), karya HC Andersen, Album Cerita Ternama dsb.
Semua buku tersebut membuat penulis terbang melayang dalam dunia imaiinasi tanpa batas. Negara dongeng diatas awan sangatlah indah dijangkau oleh semua anak.
Ditambah lagi film dan buku Donal Bebek dan teman-teman yang membuat semua bayangan menjadi sangatlah menakjubkan.
Sekarang kembali ke Narnia.
Film ini sangatlah “cool” karena penulis menyaksikannya dan meraa kembali ke masa anak-anak. Melihat Centaur (manusia berbadan kuda), Faun (manusia berbadan kambing), binatang berbicara, puteri duyung sungguhlah sangat menebangkan perasaan dan imajinasi masa lalu.
Tema film ini cukuplah klasik, yaitu kebaikan pasti menang melawan kejahatan.
Keistimewaan film ini adalah
Penonton disuguhi pemandangan binatang-binatang yang bisa berbicara dan bertarung
Lokasi pembuatan film dilakukan di New Zealand yang sangatlah indah, hijau dan asri.
Tehnologi canggih yang membuat film ini sangat menghibur
Hal-hal tersebut adalah apa yang secara fisik menghibur mata.
Dari kaca mata seorang dewasa, ada hal-hal yang cukup menarik untuk dikaji lebih mendalam sebagai bahan pelajaran dalam kehidupan.
Peter sangat sering bersikap keras terhadap Edmund karena selain ia sangat sayang terhadap Edmund, ego Peter sebagai anak sulung juga perlu dituruti. Di mata Peter, Edmund dianggap sebagai adik yang paling sulit diatur. Karena itulah ia bersikap keras terhadap Edmund.
Di satu sisi sikap Peter bisa dipahami. Ia masih kecil dengan tanggungjawab besar menjaga 3 adiknya. Sebagi anak sulung, ia tidak mendapat referensi atau pelajaran tentang bagaimana idealnya seorang kakak mengasuh 3 adik.
Orang tuanya cukup sibuk dalam masa Perang Dunia ke 2. Ayahnya pergi berperang, ibunya mengurus rumah tangga.
Memang apa yang bisa diharapkan dari seorang anak di masa itu?
Informasi belum banyak tersedia. Televisi dan internet belum ada. Keadaan perang membuat psikologi setiap orang berbeda dengan keadaan di masa damai.
Dalam perjalanan petualangan di Narnia, Peter menyadari kesalahannya dalam mendidik Edmund. Sikap keras membuat Edmund berkhianat terhadap Narnia, sehingga akhirnya Peter dan Edmund (yang telah sadar atas kesalahannya) memiliki hubungan kakak beradik yang sangat baik.
Peter Pevensie memiliki pengalaman unik yaitu tersesat di negeri jaib Narnia, dan menjadi raja setelah bertarung mempertaruhkan nyawa melawan penyihir jahat.
Penonton dapat melihat transformasi Peter dari seorang anak biasa menjadi ksatria yang berperang melawan kejahatan, tetapi terutama bertarung melawan ketakutan dalam dirinya. Ia tidak punya pengalaman dan pengetahuan menjadi raja dan ksatria, tapi toh Peter tetap maju menjalankan kewajibannya.
Bahkan pada saat akan maju berperang, masih ada sikap ragu Peter untuk menyerang musuhnya. Dalam kondisi itu, Peter tetap beusaha tenang dan meminta nasehat dari Centaur yang menjadi pendampingnya dalam perang.
Terbukti kemudian Peter memang berbakat memimpin prajurit dalam sebuah peperangan. Dengan jumlah pasukan yang lebih sedikit, Peter akhirnya mampu mengalahkan musuhnya dengan bantuan Aslan dan smua adiknya.
Peter sangat ahli dalam memainkan pedang dan ia terus menjalankan kewajiban sekalipun merasa ketakutan melawan musuhnya.
Susan Pevensie memiliki kepribadian yang paling rasional diantara mereka berempat. Ia cenderung mengutamakan logika dan tidak ingin mempercayai hal-hal diluar logika. Selain memang sangat cerdas, Susan selalu ingin menunjukkan bahwa ia adalah wanita yang sangat cerdas.
Dalam kondisi terjebak di negeri ajaib Narnia, akhirnya Susan mengalahkan logika dan mengikuti petualangan ke 3 saudaranya. Hal ini didorong oleh kasih sayang terhadap kakak dan adiknya. Selain itu Susan juga merasa wajib membela Narnia mengalahkan kejahatan.
Susan sangat menguasai senjata panah. Dalam film pertama Chronicles of Narnia, Susan memiliki peran yang sedikit dalam peperangan. Ia memanah seorang manusia cebol yang akan membunuh Edmund.
Pada akhirnya Susan bisa menerima takdirnya sebagai Ratu Narnia. Ia menikmati petualangan yang menegangkan dan tetap berpegang teguh pada kebenaran.
Berbeda halnya dalam film kedua, yaitu Prince Caspian.
Susan Pevensie sangat berperan dalam semua pertempuran yang terjadi di Narnia. Menurut beberapa resensi di internet, peran Susan di film lebih banyak dibandingkan di dalam bukunya.
Susan tidak hanya memanah dalam jarak jauh, tapi ia juga iikut bertarung dalam pertempuran jarak dekat. Ia telah mengalami transformasi menjadi seorang ratu, seorang ksatria yang dengan gagah berani berperang membela rakyatnya.
Dalam kondisi apapun, ia tidak menyerah dalam membela Narnia. Anna popplewell memerankan Susan Pevensie dengan sangat bagus.
Edmund Pevensie merasa dendam dengan Peter karena diperlakukan dengan semenan-mena. Inilah penyebab ia berkhianat dalam petualangan di Narnia. Tapi Edmund memang pada dasarnya seorang anak baik, dan ia ditakdirkan bergabung bersama ke 3 saudaranya membela Narnia.
Di film ke 2 (Prince Caspian), Edmund dengan setia bertarung mati-matian membela Narnia sekalipun dalam kondisi terdesak. Edmund sangat ahli dalam memainkan pedang seperti halnya Peter.
Lucy Pevensie, si bungsu dari ke 4 bersaudara Pevensie. Lucylah yang memulai semuanya, dan membuat ke 4 bersaudara terseret ke dalam negeri dongeng Narnia.
Lucy memiliki sifat sangat berani mencoba hal baru dan tidak takut menempuh bahaya. Ia sangatlah suka menolong pihak lain, dan perasa akan penderitaan pihak lain. Karena itulah ia dibekali dengan obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan menghidupkan mereka yang sudah meninggal.
Di internet dan Majalah Cinemag terdapat informasi Chronicles of Narnia dalam bentuk novel-novel yang telah diterbitkan.
Setelah episode Prince Caspian, Peter dan Susan tidak akan muncul lagi di negeri Narnia. Hal ini disebabkan karena usia mereka yang sudah remaja.
Lucy dan Edmund masih akan berkunjung ke Narnia, bahkan bersama dengan saudara sepupu mereka.
Dalam episode terakhir Chronicles of Narnia, berupa novel dengan judul The Last Battle, Peter, Edmund dan Lucy kembali ke Narnia dalam sebuah pertempuran yang sangat dahsyat.
Susan Pevensie tidak ikut serta ke negeri dongeng Narnia karena berdasarkan keterangan Peter, Susan tidak lagi bisa menjadi sahabat dari Narnia.
Di dunia nyata (di negara Inggris), Susan Pevensie telah menjadi seorang gadis yang amat cantik dan sangat memikat banyak pria. Kehidupan Susan dipenuhi dengan pesta bersama kalangan atas, dan tampaknya ia tidak termasuk umat yang saleh. (hal ini tidaklah diungkapkan dalam novel, tapi berdasarkan interpretasi dari beberapa analisa di internet).
Pertempuran dalam novel The Last Battle sangatlah dahsyat. Aslan, sang pencipta Narnia, muncul di saat kritis dan ia menghancurkan negeri dongeng Narnia, dunia yang ia ciptakan.
Dalam novel digambarkan bahwa Aslan membawa semua manusia dan ciptaan lain yang menjadi pengikutnya menuju sebuah dunia baru, negeri Narnia yang sesungguhnya. Disana mereka semua tinggal kekal dan bahagia selamanya.
Pihak yang menentang Aslan berada di dunia yang tidak jelas keberadaannya.
Mengingat CS Lewis sang penciptanya adalah seorang yang amat religius, ia menggambarkan bahwa Narnia yang asli adalah sebuah surga untuk umat manusia yang bersikap baik.
Bagaimana dampak kehancuran Narnia terhadap anak-anak keluarga Pevensie? Apakah negara Inggris ikut hancur?
Negara Inggris tetap ada hingga sekarang. Dalam dunia nyata, Peter, Edmund dan Lucy tewas dalam sebuah kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah Inggris. Susan adalah satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan tersebut. Tidak dijelaskan bagaimana orang tua mereka, tapi tampaknya ikut tewas juga. Novel tidak memberi penjelasan secara rinci.
Disebutkan bahwa pada saatnya Susan Pevensie akan tiba di negara Narnia yang baru, dengan cara yang berbeda. Kapan ia tiba, tidak da penjelasan yang pasti.
Kisah negara ajiab Narnia berakhir disini.
Catatan:
Karakter Susan Pevensie yang cukup unik mendorong penulis lain menciptakan novel dengan judul “The Problem of Susan”.
Dalam novel tersebut dibahas tentang seorang wanita cantik yang memiliki karakter yang berbeda. Setelah diselidiki, karakter tersebut disebabkan karena secara psikologis ia sangat menderita akibat kehilangan seluruh anggota keluarganya.
Friday, 13 June 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)